Konsep teoritis-fisika bisa sulit bagi siapa pun untuk memvisualisasikannya. Sebagai orang dengan albinisme, suatu kondisi genetik yang mengganggu penglihatan, saya menghadapi tantangan tertentu.
Dalam gambar ini, diambil pada bulan Juni di bekas kantor saya di University College London, saya duduk di depan papan tulis yang penuh dengan persamaan matematika yang menjelaskan keadaan kuantum. Saya harus meletakkan wajah saya tepat di depan papan tulis untuk memahami coretan.
Sejak itu saya pindah ke negara asal saya, Swedia. Saya menavigasi lingkungan saya dengan baik. Dalam fisika teoretis, berpikir lebih penting daripada melihat. Fisika kuantum eksperimental akan sangat sulit bagi saya: saya tidak dapat melihat peralatan kecil dan elektronik di laboratorium kuantum. Penyandang disabilitas harus realistis. Saya tidak bisa melakukan beberapa jenis pekerjaan eksperimental. Saya juga tidak bisa menjadi pilot.
Saya memulai VIP@Uni , sebuah situs web yang menawarkan tip dan sumber daya untuk penyandang tunanetra di dunia akademis. Akademisi dapat menjadi pilihan yang baik bagi penyandang disabilitas, karena mereka dapat mencapai tingkat keahlian yang sangat berharga yang dapat membantu mereka menemukan tempat mereka di dunia.
Saya masih menggunakan papan tulis, tetapi sekarang saya menghabiskan lebih banyak waktu untuk melihat layar. Komputer adalah alat yang luar biasa untuk tunanetra. Saya dapat memperbesar kata atau gambar apa pun. Peralihan ke konferensi virtual selama pandemi sangat membantu saya. Sebelumnya, saya sering kesulitan melihat slide saat presentasi. Tetapi pada konferensi virtual, saya dapat memperbesar setiap slide di layar saya.
Pekerjaan saya melihat beberapa pertanyaan mendasar. Pada tahun 2020, saya ikut menulis makalah yang menunjukkan bahwa elektron dan proton dalam atom hidrogen terjerat pada tingkat kuantum ( S. Qvarfort et al. New J. Phys. 22 , 093062; 2020 ). Itu adalah proyek yang sangat menarik tetapi sulit. Jika Anda bersemangat tentang sesuatu, Anda akan menemukan cara untuk mengatasi rintangan.
Alam 598 , 698 (2021)
0 Komentar